Membaca Al-Qur’an, Jalan Sederhana Menuju Ketenangan

Setiap orang mencari ketenangan. Ada yang menempuhnya dengan berwisata, ada yang menghabiskan waktu dengan hiburan, bahkan ada yang rela mengeluarkan biaya besar untuk menenangkan hati. Namun, ketenangan sejati sesungguhnya bukan di luar diri, melainkan ada dalam hubungan seorang hamba dengan kalam Allah: Al-Qur’an.

Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci yang dibaca saat Ramadhan atau acara tertentu. Ia adalah pedoman hidup, teman setia, sekaligus obat hati. Saat gelisah karena beban hidup atau persoalan pribadi, membuka mushaf dan membaca beberapa ayat saja bisa menghadirkan rasa damai. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus.” (QS. Al-Isra’: 9).

Yang terpenting bukan jumlah ayat yang dibaca, tetapi konsistensinya. Membaca setengah halaman selepas Subuh atau beberapa ayat sebelum tidur sudah cukup, asal rutin. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh.” (HR. Tirmidzi).

Kebiasaan tilawah bisa dijaga dengan menetapkan waktu khusus, membaca sedikit tetapi berkelanjutan, serta mengamalkan ayat yang dibaca. Membaca ayat tentang sabar, misalnya, mendorong kita bersabar ketika diuji. Membaca ayat tentang sedekah, mendorong kita berbagi kepada sesama. Dengan begitu, Al-Qur’an tidak hanya terucap di bibir, tetapi hidup dalam tindakan.

Kebiasaan sederhana ini, jika dijalani dengan istiqamah, akan mengubah banyak hal. Wajah lebih bercahaya, hati lebih tenteram, pikiran lebih jernih, dan hidup terasa lebih dekat dengan Allah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *